Sabtu, 31 Maret 2012

Mau Buat Situs Bisnis? Jangan Terjebak Web Hosting Murah!


Setelah 2 bulan “berdarah-darah” mencari solusi bagaimana DokterBisnis.net bisa kembali eksis, alhamdulillah, akhirnya DB, panggilan akrab DokterBisnis.Net bisa diakses lagi di internet.
Posting saya kali ini berisi pemberitahuan dan permintaan maaf sekaligus penjelasan mengenai masalah hosting kepada para pengunjung setia DB.
Hampir 2 bulan DB tidak bisa diakses secara normal. Parahnya, penyebabnya nggak cuman satu, beruntun…!!! Kronologisnya seperti ini, awal mulanya saya menggunakan shared hosting lokal.  Pertimbangannya web hosting tersebut punya paket yang murah.
Pada awalnya web DB aman-aman saja menggunakan shared hosting lokal. waktu itu kunjungannya rata-rata masih ratusan visitor per hari. Begitu masuk di angka 1000 visitor per hari, barulah mulai timbul masalah.
Web DB di ban tanpa pemberitahuan. Saya tahunya baru hari kedua. Permasalahnya adalah kinerja web saya tinggi sehingga membuat web-web lain yang menggunakan shared hosting “satu rumah” dengan saya jadi lambat jika diakses.
Ibarat meteran listrik yang dipakai bersamaan, gara-gara listrik yang saya pakai besar, lampu dan peralatan yang menggunakan listrik tetangga saya jadi sering mati. “Njeglek” kalau orang Jogja bilang. Kemudian saya tanya ke customer services-nya.
Katanya saya harus matikan beberapa plugin saya. Oke, saya deaktifkan plugin saya. Kemudian web DB bisa diakses lagi. Baru hidup sebentar, eh, sudah timbul masalah lagi. Bandwithnya habis. Walhasil web DB nggak bisa diakses lagi. Kemudian sama CS-nya (lagi) saya disarankan pakai VPS.
Nah, ini solusinya pikir saya. Akhirnya saya pindah ke VPS. Ternyata nggak semudah itu. Setelah pindah ke VPS, memorynya nggak cukup. Padahal kalau tambah memori harganya sangat mahal. Jadinya web saya baru diakses sebentar sudah “blank” dan harus bolak-balik di-restart.
Belum lagi pengoperasiannya yang jauh lebih rumit dari shared hosting. Dua bulan web DB nggak bisa diakses. Efeknya, satu per satu artikel yang tadinya sudah “nangkring” di page pertama Google hilang. Visitor yang tadinya rata-rata 1000 per hari turun jadi puluhan. Bahkan pernah web DB dikunjungi nggak sampai 10 orang.
Eniwei, anda tahu kan apa itu shared hosting dan VPS? Kalau belum akan saya urai satu per satu karena bagi anda yang bergelut di bisnis online, pemilihan hosting sangatlah penting.
Ok, kita mulai dari pengertian hosting. Hosting adalah penyewaan tempat untuk menampung data-data yang diperlukan oleh sebuah website sehingga dapat diakses lewat Internet. Data disini dapat berupa file, gambar, email, aplikasi atau program atau script dan juga database. Jelas?
Nah, kalau shared hosting adalah layanan hosting di mana sebuah account hosting ditaruh bersama-sama beberapa account hosting lain dalam satu server yang sama, dan memakai services bersama-sama.  Dalam shared hosting, setiap website menggunakan memory, processor, bandwidth secara bersamaan dan berbagi dengan pelanggan yang lain dalam satu server.
VPS atau virtual private server adalah web hosting selangkah lebih maju daripada shared hosting. Jadi VPS adalah teknologi server side tentang operating system dan software yang memungkinkan sebuah mesin dengan kapasitas besar di bagi ke beberapa virtual mesin.
Tiap virtual mesin ini melayani operating system dan software secara independen dan dengan konfigurasi yang cepat. Ha..ha.., mumet ya? Gampangnya, dalam VPS, anda seolah-olah mempunyai server sendiri. Jadi anda tidak berbagi web hosting dengan pelanggan yang lainnya.
Saya lanjutkan lagi cerita saya tadi. Setelah muter sana muter sini, akhirnya saya disarankan oleh teman baik saya yang juga pakar bisnis internet, mas Dodo, untuk balik lagi ke shared hosting. Alasannya pertama, saya nggak perlu ribet-ribet mikir untuk mempelajari dan mengelola VPS karena saya harus berkonsentrasi untuk menaikkan traffic web yang sudah loss.
Kedua, untuk kunjungan hingga belasan ribu pengunjung per hari, shared hosting luar negeri masih mampu untuk menanganinya. Ketiga, biaya yang dikeluarkan lebih murah. Wow, lumayan bagus pikir saya.
Dan pilihannya ada 2, jika budgetnya cukup untuk 1 tahun, pakai Bluehost (83.4 dolar setahun). Tapi kalau budgetnya hanya bisa untuk bulanan, pakai Hostgator (9,95 dolar sebulan). Dua perusahaan tersebut bermarkas di USA dan merupakan perusahaan web hosting yang besar.
Mereka menangani puluhan ribu klien, sudah bergerak lebih dari 10 tahun dan memiliki reputasi yang bagus. Fasilitasnya juga sangat menarik, yaitu unlimited hosting space, host unlimited domain (bisa menaruh puluhan ribu website di 1 account saja), ribuan email account dan masih banyak lagi.
Oh iya, untuk link hosting di atas, setiap terjadi transaksi pembelian hosting, saya menerima kompensasi dari Bluehost. Dan di sini, Dokterbisnis.net telah diuji dan ditinjau akan tetapi berdiri secara independen.
Tapi jangan khawatir. Pendapat yang diungkapkan di sini murni dari pengalaman saya sendiri dan saya benar-benar objektif serta tidak menerima paid review atau menulis sebuah ulasan palsu. Anda bisa cek sendiri langsung di Bluehost.
Dan sebagai imbalan jika anda membeli web hosting bluehost dari link di atas, anda berhak mendapatkan diskon$12, ebook tutorial lengkap “Membangun Bisnis Internet dalam 29 Hari” plus kumpulan puluhan themes cantik wordpress dan video SEO senilai 250 ribu! GRATIS…!!! Tunggu apalagi?
Jadi kesimpulannya adalah, jika anda ingin menjalankan bisnis online atau menggunakan web sebagai media untuk mempromosikan produk atau perusahaan anda, jangan pernah memilih hosting karena anda mengejar harga yang murah.
Web hosting adalah komponen vital dalam bisnis internet anda. Salah memilih bisa menyebabkan kerugian dan kerepotan yang lebih banyak. Anda tidak ingin mengalami hal seperti yang saya alami kan?
(Sumber gambar : eddysetyawan.com)

Menghasilkan Uang yang Melimpah Dari Blog? Mengapa Tidak!


Kalau anda ditanya apa itu weblog, kemungkinan besar anda pasti sudah tahu jawabannya. Ya, weblog atau biasa disebut blog adalah bentuk aplikasi web yang menyerupai tulisan-tulisan (yang dimuat sebagai posting) pada sebuah halaman web umum.
Tulisan-tulisan ini seringkali dimuat dalam urut terbalik (isi terbaru dahulu baru kemudian diikuti isi yang lebih lama), meskipun tidak selamanya demikian.
Situs web seperti ini biasanya dapat diakses oleh semua pengguna internet sesuai dengan topik dan tujuan dari si pengguna blog tersebut.
Awalnya blog hanya digunakan untuk menuangkan pengalaman pribadinya. Semacam diary online-lah. Bahkan dulu blog diprediksi tidak bisa bertahan lama. Tapi bisa anda lihat sekarang kan? Blog semakin berjaya…
Nah, karena pengguna blog makin bertambah, kemudian muncul ide  untuk menguangkan blog. Dan sudah menjadi rahasia umum bahwa blog dapat menghasilkan uang yang banyak. Saya termasuk orang yang agak telat dan gaptek masalah yang satu ini.
Beruntung saya ketemu dengan mas Jabat, seorang pengusaha yang sukses di bisnis online. Mulai dari situlah saya mengenal apa itu blogging, khususnya yang bisa menghasilkan uang…
Setelah menimba ilmu di sana-sini, akhirnya saya menemukan panduan blogging yang bisa menuntun saya dari awal hingga akhir. Panduan tersebut berupa e-book rahasia blogging.
Di e-book tersebut dikatakan bahwa blog lebih manusiawi, lebih interaktif dan lebih cepat dalam menampilkan infromasi. Berbekal dengan 3 alasan tersebut, maka blog bisa jadi sangat mudah untuk di-monetize alias bisa menghasilkan uang…asal anda tahu caranya
Eniwei, anda tahu mengapa blogging bisa menghasilkan uang? Akan saya jelaskan step by step. Begini, rumus dasar blog yang bisa menghasilkan uang sederhana. Anda bisa lihat di bawah ini :
BLOG SUKSES SPEKTAKULER = STRATEGIC BLOGGING + GREAT PRODUCTS
Kenapa anda harus mengikuti rumus di atas? Karena kalau anda punya strategic blogging yang ganas tanpa punya produk yang bagus sama juga bohong.
Saya punya teman yang blog-nya sudah dikunjungi puluhan ribu orang sehari. Tapi karena dia tidak punya produk yang bagus, akhirnya blognya tidak bisa menghasilkan uang.
Begitu juga sebaliknya. Kalau anda punya produk yang bagus tetapi tidak punya strategi blogging yang ganas, sama juga bohong. Lha bagaimana anda bisa menjual produk anda kalau strategi blogging anda buruk? Tanpa strategic blogging yang ampuh, anda tidak bisa menghasilkan visitor potensial yang bisa membeli produk anda.
Perlu anda pahami, weblog berbeda dengan web statis. Dengan weblog, anda bisa membuat penjualan produk anda terasa lebih ringan karena tidak langsung “head to head” dengan konsumen anda. Anda bisa menggiring pelan-pelan konsumen anda agar mau membeli produk anda.
Selain itu, weblog bisa menghasilkan visitor evolution. Untuk jelasnya anda bisa lihat rumus di bawah ini :
VISITOR EVOLUTION = NEW VISITOR >> REPEAT VISITOR >> LOYAL VISITOR
Pengunjung baru blog anda bisa berubah menjadi pengunjung berulang dan akhirnya menjadi pengunjung yang loyal. Pengunjung yang loyal tersebut akan rutin mengunjungi blog anda. Bahkan anda yang sampai maniak dan gencar mempromosikan blog anda ke orang lain . Ini bedanya dengan web statis.
Kalau web statis, begitu visitor datang dan membeli produk anda, dia tidak akan berkunjung kembali karena informasi yang ditampilkan tidak update.
Sekarang anda lihat rumus dibawah ini :
REPEAT VISITOR = N% x NEW VISITOR
Penjelasannya seperti ini. Anggap web anda dikunjungi 100 orang perhari. Dengan menggunakan rumus di atas, maka pengunjung berulang anda akan bertambah sebanyak 100 x 10% = 10 orang. Jadi total pengunjung anda adalah 110 orang dan begitu seterusnya. Jadi rumusnya pengunjung harian adalah :
DAILY VISITOR = NEW VISITOR + REPEAT VISITOR
Itulah “kronologis” mengapa weblog bisa menghasilkan visitor yang makin hari makin bertambah banyak. Nah sekarang bayangkan jika weblog anda dikunjungi  10 ribu orang per hari. Anggap anda punya produk dengan keuntungan seribu. Satu persen saja yang mau membeli produk anda berarti anda punya keuntungan : (10.ooo x 1%) x Rp. 1.000,00 x 30 hari = Rp. 3.000.000,00 per bulan. Lumayan kan?
Nah, jika anda mencari peluang usaha modal kecil ataupun bisnis online, blogging merupakan salah satu solusinya. Apalagi jika anda masih bekerja. Blogging bisa dilakukan di sela-sela pekerjaan anda. Cukup 2-3 jam sehari, anda bisa membangun sebuah bisnis yang insya Allah berpotensi menghasilkan uang yang banyak.
Dan sebagai panduannya, saya sangat merekomendasikan e-book rahasia blogging untuk anda miliki. Di e-book tersebut anda akan dituntun perlahan-lahan mulai dari nol hingga blog anda bisa menghasilkan uang. Tanpa anda perlu menguasai bahasa pemrograman seperti php, mysgl dan sebagainya!
Anda akan mendapatkan 7 rumusan yang bisa melipatgandakan penghasilan anda di samping teknik-teknik dahsyat optimisasi agar blog anda selalu menghasilkan.
Dan perlu anda ketahui, penjelasan saya di atas tadi saya dapatkan dari membaca e-book rahasia blogging, he..he..he.. Dan sebagai bentuk dukungan saya, jika anda membeli e-book melalui link rahasia blogging di posting ini, saya akan berikan kepada anda 101 lebih themes wordpress cantik senilai 250 ribu GRATIS..tis..tis! Anda bisa membuat blog anda tampil lebih elegan dan membuat visitor agar lebih betah berlama-lama di blog anda.
Sekali lagi, pastikan anda membeli e-book rahasia blogging meng-klik link di atas agar bisa mendapatkan 101 lebih themes cantik tersebut. Sekarang tunggu apa lagi, miliki e-book rahasia blogging dan bangun weblog anda agar anda bisa menghasilkan uang… See ya…

(sumber gambar : bisnisaffiliate.com)

KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN


Wirausahawan yang unggul yang mampu menciptakan kreativi­tas dan inovasi sebagai dasar untuk hidup, tumbuh dan berkembang umumnya memiliki karakteristik atau ciri-ciri yang merupakan proses jangka panjang berdasarkan pengalaman dan pendidikan. Beberapa karakteristik yang melekat pada diri wirausahawan (Zimmerer, and Scarborough, 1998; Kuratko & Hoodgets, 2007) sebagai berikut:
1. Desire for responsibility
Wirausaha yang unggul merasa bertanggungjawab secara pribadi atas hasil usaha yang dia lakukan. Mereka lebih dapat mengendalikan sumberdaya sumberdaya yang dimiliki dan menggunakan sumberdaya tersebut untuk mencapai cita-cita. Wirausaha yang berhasil dalam jangka panjang haruslah memiliki rasa tanggung jawab atas usaha yang dilakukan. Kemampuan untuk menanggung risiko usaha se­perti: risiko keuangan, risiko teknik adakalanya muncul, sehingga wirausaha harus mampu meminimalkan risiko.
2. Tolerance for ambiguity
Ketika kegiatan usaha dilakukan, mau-tidak mau harus berhubung­an dengan orang lain, baik dengan karyawan, pelanggan, pe­masok bahan, pemasok barang, penyalur, masyarakat, maupun aturan legal formal. Wirausaha harus mampu menjaga dan mem­pertahankan hubungan baik dengan stakeholder. Keberagaman bagi wirausaha adalah sesuatu hat yang biasa. Kemampuan un­tuk menerima keberagaman merupakan .suatu ciri khas wirausaha guna menjaga kelangsungan hidup bisnis atau perusahaan dalam jangka panjang.
3. Vision
Wirausaha yang berhasil selalu memiliki cita-cita, tujuan yang jelas kedepan yang harus dicapai secara terukur. Visi merupakan filosofi, cita-cita dan motivasi mengapa perusahaan hidup, dan wi­rausaha akan menterjemahkan ke dalam tujuan, kebijakan, ang­garan, dan prosedur kerja yang jelas. Wirausaha yang tidak jelas visi kedepan ibarat orang yang berjalan tanpa arah yang jelas, se­hingga kecenderungan untuk gagal sangat tinggi.
4. Tolerance for failurer
Usaha yang berhasil membutuhkan kerja keras, pengorbanan balk waktu biaya dan tenaga. Wirausaha yang terbiasa dengan kreativitas dan inovasi kadangkala atau bahkan sering mengalami ketidakberhasilan. Proses yang cukup panjang dalam mencapai kesuksesan tersebut akan meningkatkan kepribadian toleransi terhadap kegagalan usaha.
5. Internal locus of control
Didalam diri manusia ada kemampuan untuk mengendalikan diri yang dipengaruhi oleh internal diri sendiri. Wirausaha yang ung­gul adalah yang memiliki kemampuan untuk mengendalikan diri dari dalam dirinya sendiri. Kerasnya tekanan kehidupan, persaingan binis, perubahan yang begitu cepat dalam dunia bisnis akan meningkatkan tekanan ke­jiwaan balk mental, maupun moral dalam kehidupan kesehari­an. Wirausaha yang mampu mengendalikan dirinya sendiri akan mampu bertahan dalam dunia bisnis yang makin komplek.
6. Continuous Improvement
Wirausaha yang berhasil selalu bersikap positif, mengangap peng­alaman sebagai sesuatu yang berharga dan melakukan perbaikan terus-menerus. Pengusaha selalu mencarihal-hal baru yang akan memberikan manfaat balk dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Wirausaha memiliki tenaga, keinginan untuk terlibat dalam petualangan inovatif yang akan membawa konsekuensi menguntungkan dimasa depan.
7. Preference for moderate risk.
Dalam kehidupan berusaha, wirausaha selalu berhadapan dengan intensitas risiko. Sifat wirausaha dalam menghadapi resiko dapat digolongkan ke dalam 3 macam sifat mengambil resiko, yaitu risk seeking (orang yang suka dengan risiko tinggi), moderat risk (orang yang memiliki sifat suka mengambil risiko sedang), dan risk averse (orang memiliki sifat suka menghidari risiko) Pada umumnya wirausaha yang berhasil memiliki kemampuan untuk memilih risiko yang moderate/sedang, di mana ketika mengambil keputusan memerlukan pertimbangan yang matang, hal ini seja­lan dengan risiko wirausaha yang apabila mengalami kegagalan di tanggung sendiri. Wirausaha akan melihat sebuah bisnis dengan tingkat pemahaman pribadi yang disesuaikan dengan perubahan lingkungan (Zimmerer, and Scarborough, 1998)
8. Confidence in their ability to success.
Wirausaha umumnya memiliki keyakinan yang cukup tinggi atas kemampuan diri untuk berhasil. Mereka memiliki kepercayaan yang tinggi untuk meiakukan banyak hal dengan balk dan sukses. Mereka cenderung untuk optimis terhadap peluang keberhasilan dan optimisme, biasanya berdasarkan kenyataan. Tanpa keyakin­an kepercayaan untuk sukses dan mampu menghadapi tantangan akan menurunkan semangat juang dalam melakukan bisnis.
9. Desire for immediate feedback.
Perkembangan yang begitu cepat dalam kehidupan usaha menunut wirausaha untuk cepat mengantisipasi perubahan yang terjadi agar mampu bertahan dan berkembang. Wirausaha pada umumnya memiliki keinginan untuk mendapatkan respon atau umpan balik terhadap suatu permasalahan. Persaingan yang begitu ketat dalam dunia usaha menuntut untuk berpikir cerdas, cepat menanggapi perubahan. Wirausaha memiliki kecenderungan untuk mengetahui sebaik apa ia bekerja dan mencari pengakuan atas prestasi secara terus-menerus.
10. High energy level
Wirausaha pada umumnya memiliki energi yang cukup tinggi dalam melakukan kegiatan usaha sejalan dengan risiko yang ia tanggung. Wirausaha memiliki semangat atau energi yang cukup tinggi dibanding kebanyakan orang. Risiko yang harus ditanggung sendiri mendorong wirausaha untuk bekerja keras dan dalam jangka waktu yang cukup lama. Bergairah dan mampu menggu­nakan daya geraknya, ulet tekun dan tidak mudah putus asa.
11. Future orientation
Keuntungan usaha yang tidak pasti mendorong wirausaha selalu
melihat peluang, menghargai waktu dan berorientasi kemasa depan. Wirausaha memiliki kecenderungan melihat apa yang akan dilakukan sekarang dan besuk, tidak begitu mempersoalkan apa yang telah dilakukan kemarin. Wirausaha yang unggui selalu berusaha memprediksi perubahan dimasa depan guna meningkat­kan kinerja usaha.
12. Skill at organizing
Membangun usaha dari awal memerlukan kemampuan mengor­ganisasi sumberdaya yang dimiliki berupa sumber-sumber ekono­mi berujud maupun sumber ekonomi tak berujud untuk mendapat manfaat maksimal. Wirausaha memiliki keahlian dalam melaku­kan organisasi balk orang maupun barang. Wirausaha yang ung­gul ketika memiliki kemampuan portofolio sumberdaya yang cu­kup tinggi untuk dapat bertahan dan berkembang.
13. High Commitment
Memunculkan usaha baru membutuhkan komitmen penuh yang tinggi agar berhasil. Disiplin dalam bekerja dan pada umumnya wirausaha membenamkan diri dalam kegiatan tersebut guna ke­berhasilan cita-citanya. Scarborough, et.all (2006) mengungkap­kan step, langkah terakhir seorang wirausaha untuk meningkat­kan kreativitas pendorong kewirausahaan adalah “work, work, work,….”
14. Flexibility
Perubahan yang begitu cepat dalam dunia usaha mengharuskan wirausaha untuk mampu menyesuaikan diri dengan perubahan apabila tetap ingin berhasil. Kemampuan beradaptasi dengan per­ubahan lingkungan merupakan modal dasar dalam berusaha, ber­tumbuh dan sukses. Fleksibilitas berhubungan dengan kolega se­perti; kemampuan menyesuaikan diri dengan perilaku wirausaha lain, kemampuan bernegosiasi dengan kolega mencerminkan kompentensi wirausaha yang unggul.

Pengertian Kewirausahaan


Disiplin ilmu kewirausahaan dalam perkembangannya mengalami perkembangan yang cepat diberbagai bidang seperti: industri, perdagangan, pendidikan, kesehatan dan pada bidang lain. Kewirausahaan adalah ilmu yang mempelajari tentang nilai, kemampuan, dan perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan hidup (usaha). Kewirausahaan merupakan ilmu yang memiliki obyek kemampuan menciptakan sesuatu yang baru dan berbena (Zimmerer, and Scarborough (1998). Dalam bidang tertentu seperti perdagangan dan jasa, kewirausahaan dijadikan kompetensi inti guna meningkatkan kemampuan bersaing, perubahan, inovasi, pertumbuhan dan daya tahan usaha, perusahaaan. Kewirausahaan dapat digunakan untuk kiat bisnis jangka pendek dan jangka panjang sebagai kiat kehidupan secara Umum.
Hisrich, et. al., (2005), Cunningham and Lisheron (1991, Zimmerer, and Scarborough (1998) mendiskripsikan pemahaman wirausaha, entrepreneur sebagai: ” entrepreneurs are individuals who recognize opportunities where others see chaos of confusion.
They are aggressive catalysts foor change within the market place. The terms entrepreneurs and small business owner are sometimes used interchangeably. Entrepreneurship is the symbol of  business tenacity and achievement, entrepreneur were  the pioneer of  today’s business successes. entrepreneurs will continue to be critical contributors to economic growth through their leadership, management, innovation, research and development effectiveness, job creation, competitiveness, productivity and formation of new industry’s
Peter Drucker berpendapat bahwa entrepreneurship dan inovasi merupakan hal central dalam proses kreatif perekonomian. Inovasi adalah fungsi specifik dari entrepreneurship, sebagai sebuah cara menciptakan sumberdaya baru yang mendayagunakan Sumberdaya yang ada untuk menghasilkan kekayaan. Proses kewirausahaan secara tipical sama dengan proses manajemen strategi (Peter Drucker, 1 998).
Para ahli manajemen dan peneliti mendefinisikan wirausahawan secara berbeda. Ada yang memandang bahwa seorang wirausaha adalah orang atau kelompok yang menciptakan usaha baru. Seorang wirausahawan adalah pencipta, pemilik dan pemimpin eksekutif perusahaan. Pendapat lain mengungkapkan wirausahawan adalah orang yang menciptakan usaha untuk mendapatkan laba dan terus berkembang yang lebih menekankan risiko keuangan sebagai karakteristik kunci dalam mengambil keputusan. Seorang wirausaha adalah seorang yang menyukai perubahan, melakukan berbagai temuan yang membedakan dirinya dengan orang lain, memiliki manfaat untuk dirinya dan orang lain, karyanya dibangun berkelanjutan dan dilembagakan.
Definisi lain tentang wirausahawan adalah seseorang yang menciptakan Sebuah bisnis baru dengan mengambil risiko dan ketidakpastian demi mencapai keuntungan dan pertumbuhan dengan cara mengidentifikasi peluang dan menggambungkan sumberdaya yang dimiliki (Zimmerer & Scarborough, 2004).
Secara lebih rinci Kuratko and Hoodgets (2007) mendefinisikan entrepreneurship sebagai “entrepreneurship is a dynamic process of vision, change, and creation. It requires an aplication of energy and passion toward the creation and implementation of new ideas and creative solution. Essential ingredients include the willlingness to take calculated risk-in terms on time, equity, or career; the ability to for mulate an effective venture team; the creative skill to marshal needed resources:’ the fundamental skill of building a solid business plan; and finally, the vision to recognize opportunity where others see chaos, contradiction and confusion”.
Dari definisi tersebut terlihat seorang wirausahawan dalam melakukan aktivitas menggunakan pendekatan yang terencana dan hati-hati yang mengaplikasikan konsep manajemen strategik di mana dalam keputusan mempertimbangkan kekuatan dan kelemahan wirausaha (internal) dan juga peluang dan hambatan yang ada dalam lingkungan usaha (eksternal), bermanfaat untuk individu dan masyarakat.
Penulis berpendapat bahwa hakekat, kewirausahaan adalah ilmu, seni maupun perilaku, sifat, ciri dan watak seseorang yang me miliki kemampuan dalam mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia nyata secara kreatif (create new & different). Berpikir sesuatu yang baru (kreativitas) dan bertindak melakukan sesuatu yang baru (kreativitas) guna menciptakan nilai tambah (value added agar mampu bersaing dengan tujuan menciptakan kemakmuran individu dan masyarakat. Karya dari wirausaha dibangun berkelanjutan, dilembagakan agar kelak dapat tetap berjalan dengan efektif ditangan orang lain.
Sumber : Kewirausahaan Entrepreneurship : Pendekatan manajemen dan Praktik R. Heru Kristanto HC Graha Ilmu 2009

Ical Bakrie: Saya Pernah Lebih Miskin dari Pengemis!


Artikel ini saya dapat dari blog resminya om Bakrie. Silahkan anda simak baik-baik kisah wirausaha yang sukses ini. Pesen saya, jangan lihat posisinya atau keadaannya sekarang, tapi lihat apa yang ia katakan.
Lihat pengalamannya dan ambil sisi positifnya. Semoga kisah nyata pengusaha sukses ini bisa menginspirasi dan menggugah semangat anda…
Selama ini banyak orang bertanya kepada saya bagaimana rahasianya menjadi pengusaha yang sukses. Mereka berharap saya bersedia membagi pengalaman dan kiat-kiat berusaha supaya sukses.
Bagi saya,  membagi pengalaman kepada orang lain menyenangkan, apalagi bila pengalaman saya tersebut bermanfaat.
Senin 5 April lalu, saya diundang oleh Universitas Islam As Syafiiyah, Jakarta, untuk membagi pengalaman. Dalam acara bertajuk “Studium Generale Kewirausahaan” itu saya diminta memberikan ceramah mengenai kewirausahaan dan kiat sukses berbisnis.
Kepada para mahasiswa saya katakan untuk sukses berbisnis kita tidak bisa hanya belajar di bangku kuliah saja. Bangku kuliah hanya mengajarkan dasar dan teori. Sisanya kita belajar kepada mereka yang telah berhasil. Orang itu tidak harus S3 untuk menjadi pengusaha. Bisa jadi hanya S1 seperti saya, bahkan ada yang tidak memiliki ijasah.
Apa langkah pertama yang harus dilakukan untuk memulai usaha dan menggapai kesuksesan? Jawabannya adalah mimpi. Kita harus berani bermimpi menjadi orang yang sukses. Sejarah juga membuktikan banyak temuan hebat dan orang sukses dimulai dari sebuah mimpi. Kalau anda bermimpi saja tidak berani, ngapain membuka usaha.
Tentu saja tidak hanya berhenti sekedar mimpi untuk mencapai sukses. Setelah mimpi anda bangun, lalu pikirkanlah mimpi anda. Berfikirlah yang besar. Seperti kata miliarder Amerika Donald Trump; if you think, think big. Pikir yang besar, pikir jadi presiden, jangan pikir yang kecil-kecil.
Setelah itu anda buat rencana, buat rincian, dan bentuk sebuah tabel. Terakhir, yang paling penting, segera jalankan rencana tersebut. Jika anda bertanya perlukah berdoa? saya katakan berdoa itu perlu (baca : sangat penting). Tapi perencanaan juga perlu. Doa saja tanpa perencanaan saya rasa tidak akan berhasil.
Dulu waktu masih kuliah, saya biasa membuat perencanaan dan membagi waktu. Saya bangun sholat Subuh, lalu latihan karate, setelah itu tidur lagi sampai pukul 10. Baru pukul 11 belajar.
Intinya dengan perencanaan, masalah akan terselesaikan dengan baik. Sekarang juga begitu, saya bagi waktu untuk partai dan lainnya. Pukul sekian seminar, pukul sekian jadi pembicara, pukul sekian… Kadang 10 masalah bisa saya selesaikan sehari.
Keluhan paling sering dilontarkan orang yang tidak berani berusaha adalah tidak mempunyai modal atau dana. Banyak juga yang berkata saya bisa sukses karena ayah saya pengusaha. Itu salah besar. Saat memulai usaha saya tidak mempunyai uang.
Saat akan membeli Kaltim Prima Coal (KPC) saya juga tidak memiliki dana. Caranya saya datangi calon kontraktor dan tawarkan kerjasama yang menguntungkan dia, tapi saratnya dia pinjami saya dana. Saya juga mendatangi bank dan berkata demikian. Lalu dari uang yang dipinjamkan itu, saya membeli KPC dan sekarang menjadi perusahaan besar.
Jangan pernah bicara tidak punya dana. Uang datang jika ada ide besar atau ada proyek yang visible. Bill Gates juga tidak mempunyai uang, tapi dia mempunyai ide bagus. Dia tidak lulus kuliah, dia bukan anak orang kaya, tapi dari garasinya dia bisa membuat Microsoft jadi perusahaan besar.
Maka pikirkan ide yang bagus, lalu anda cari partner yang punya uang. Yakinkan dia dan berkerjasamalah dengan dia. Jika dalam kerjasama partner anda meminta keuntungan lebih besar, jangan persoalkan.
Misal semua ide dari anda tapi anda hanya dapat 10%, itu tidak masalah. Sebab 10% itu masih untung dari pada anda tidak jadi bekerjasama dan hanya dapat nol %. Jangan lihat kantong orang, jangan lihat untung orang, lihat kantong kita ada penambahan atau tidak.
Setelah anda menjalani usaha, suatu saat anda pasti akan menghadapi masalah. Hadapi saja masalah itu, karena masalah adalah bagian dari hidup yang akan terus datang. Saya sendiri juga pernah menghadapi masalah saat krisis ekonomi 1997-1998. Saat itu keadaan perekonomian sulit, semua pengusaha dan perusahaan juga sulit.
Saat itu saya jatuh miskin. Bahkan saya jauh lebih miskin dari pengemis. Ini karena saya memiliki hutang yang sangat besar. Hutang saya saat itu sekitar USD 1 miliar. Di saat yang sulit ini biasanya sahabat-sahabat kita, rekan-rekan kita semua lari.
Karena itu di saat yang sulit ini, kita tidak boleh memperlihatkan kita sedang terpuruk. Jangan perlihatkan kita sedang gelap. Seperti yang diajarkan ayah saya Achmad Bakrie; jangan biarkan dirimu di tempat yang gelap, karena di tempat yang gelap bayangan pun akan meninggalkanmu.
Maka saat susah itu saya tetap tegar dan tidak menunjukkan keterpurukan. Bahkan saya terpilih jadi ketua umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) untuk yang kedua kalinya. Kalau saat itu saya tunjukkan keterpurukan, mana mau mereka memilih saya.
Tapi yang penting setelah kita terpuruk, kita harus bangkit kembali. Kalau saat itu saya tidak bangkit, maka tidak bisa saya seperti saat ini. Saya berprinsip hadapi saja masalah, jangan lari. Banyak usaha yang saya lakukan, misalnya melepas saham keluarga dari 55% jadi tinggal 2,5%. Saya juga mencari pinjaman sana-sini.
Akhirnya dengan usaha keras pada tahun 2001 saya bisa bangkit kembali dan hutang saya bisa dilunasi dan bisnis saya membaik kembali.
Itulah pengalaman saya selama ini. Saya berharap bisa menjadi ilmu yang berguna. Papatah mengatakan pengalaman adalah guru yang paling baik. Sebagai penutup saya ingin bercerita mengenai kisah telur Colombus. Suatu saat Colombus menantang orang-orang untuk membuat telur bisa berdiri.
Saat itu tidak ada satupun orang yang bisa membuat telur berdiri. Kemudian Colombus memberi contoh cara membuat telur berdiri dengan memecahkan bagian bawahnya. Lalu orang-orang berkata; ah, kalau begitu caranya saya juga bisa.
Nah, saya ingin menjadi Colombus. Saya tunjukkan caranya, lalu anda mengatakan; kalau begitu saya juga bisa. Kemudian anda memulai usaha dan menjadi berhasil dan sukses. Saya senang kalau anda sukses, karena semakin banyak orang sukses, semakin maju bangsa ini.
(sumber berita : icalbakrie.com)

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger